Minggu, 08 Mei 2016

Video metode Joyfulleraning (PAKEM make and match)



Pembelajaran Menyenangkan (PAIKEM dengan make and match)
Dalam video ini membahas mengenai metode pembelajaran yang menyenangkan. Metode ini dapat disebut juga Joyfullearning  atau PAIKEM dari singkatan Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan. Metode ini sangat penting sekali bagi para pendidik untuk membuat kreasi dalam pengajarannya di dalam pembelajaran. Supaya tidak terasa jenuh, monoton, dan membosankan. Karena dengan metode pembelajaran PAIKEM ini siswa dapat belajar sambil bermain.
Video PAIKEM make and match ini menampilkan sebuah ruang kelas yang modern sudah memakai LCD, laptop,  alat pengeras suara, kemudian bangku dan meja yang sudah sangat memadai. Dan juga ustadz atau guru yang sudah professional dalam mengajar.
Di dalam kelas ini terdapat peserta didik putra dan putri, mereka dengan khidma dan serius menyimak penjelasan dari ustadz. Ustadz ini menjelaskan tentang kitab-kitab Allah dan Nabi yang membawanya. Kemudian ustadz ini memperlihatkan kepada para siswa sebuah cuplikan video yang di tayangkan dalam sebuah layar. Video ini tentang 4 kitab dan para Nabi yang membawanya dengan sebuah ilustrasi kartun yang bermain peran.
Kemudian, ustadz membagi mereka menjadi 4 kelompok yang dalam kelompok itu putra dan putri tidak dicampur melainkan dipisahkan. Lalu ustadz memberi mereka sebuah pertanyaan mengenai video yang ditayangkan sebelumnya dan sifat pertanyaan ini siapa cepat dia dapat. Selanjutnya sang ustadz pun memberi mereka lembaran kertas yang berisi tulisan 4 kitab Allah dan Nabi yang membawanya. Ustadzh ini membagi lembaran kertas tersebut  tiap kelompok. Lalu ustadz memberi tugas para siswa untuk menjodohkan kitab dengan Nabi yang membawanya dengan diberi durasi waktu mereka dengan segera bekerjasama menjodohkan kertas-kertas tersebut.
Nah, dari sini dapatlah kita simpulkan pembelajaran tidak hanya dengan metode ceramah terus menerus, namun dapat menggunakan metode PAIKEM ini agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan. Dalam metode ini anak merasa senang merasa bermain namun juga mendapat pelajaran.


Artikel Peran Mahasiswa PAI UMY untuk memperbaiki pendidikan Indonesia



Peran Mahasiswa PAI UMY untuk Memperbaiki Pendidikan Indonesia
Pada dasarnya pendidikan di Indonesia ini sangat minim sekali dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yaitu dari faktor biaya, keterbelakangan pendidikan daerah plosok, dan kurangnya penekanan dalam dunia pendidikan mengenai aspek spiritual  dan akhlaq para peserta didik.
Sedangkan pada kenyataan yang ada sekarang ini pendidikan di Indonesia sangat kurang sekali. Terutama pada pendidikan agama, yang dimana Negara Indonesia sangat dominan dengan keyakinan menganut agama Islam. Namun, di masyarakat istilah agama tidak lebih hanyalah sebatas status saja, tanpa mereka dalami dan pelajari. Wallahualam
Dalam islam makna guru atau pendidik pada prinsipnya tidak hanya mereka yang mempunyai kualifikasi keguruan secara formal diperoleh dari bangku sekolah perguruan tinggi, melainkan yang terpenting adalah mereka yang mempunyai kompetensi keilmuan tertentu dan dapat menjadikan orang lain pandai dalam segi kognitif, afektif, psikomotorik.
Oleh karena itu guru hendaknya mampu memilih dan mengembangkan bahan pengajaran yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Disamping itu guru juga dianjurkan untuk mengkaji strategi atau metode pengajaran dan berlatih mengembangkannya sehingga sesuai dan tepat bagi peserta didiknya.
Nah, dalam artikel ini membahas mengenai “peran mahasiswa PAI UMY untuk memperbaiki pendidikan Indonesia”. Pendidikan Agama Islam yang tidak hanya sekedar pendidikan biasa, dimana program studi disini menekankan peran pendidik yang berwawasan islami yang sangat kompleks, materi dan isi yang begitu abstrak tidak seperti ilmu eksak yang mempunyai jawaban pasti. Dari Allah berkehendak ingin menciptakan bumi ini dampai kita manusia ini di lahirkan di tanah ini dan sampai sampai semua makhluk di ala mini dimatikan olehNya. Semua dibahas dan disampaikan pada pendidikan agama islam disini. Secara kompleks dan detail disampaikan. Dan yang nantinya akan di transferkepada anak didik kita semua. Anak didik seorang siswa maupun anak didik yang itu nantinya menjadi anak kandung kita sendiri.
 Mahasiswa PAI UMY diharapkan dapat menjadi pengaruh yang besar terhadap pendidikan Indonesia sehingga menjadi lebih baik lagi. Dengan adanya program studi PAI di UMY ini diharapkan dapat membentuk para alumnus yang berjiwa pendidikan, berakhlaq, dan mempunyai bekal keagamaan islam. Segi tata krama seperti dalam adat jawa yaitu “unggah-ungguh” dalam berbicara bertingkah laku menyayangi yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua, dan dengan cara gaya berbicara dan berfikir yang islami, karena mereka diberi bekal ulumul qur’an, ulumul hadits, ushul fiqh, dan juga diberi bekal ilmu kenegaraan yang mereka bisa juga mentaati peraturan yang ada pada Negara Indonesia yang demokratis ini.
 Mahasiswa PAI UMY harus mampu membawa perubahan yang lebih baik pada pendidikan di Indonesia terutama mengenai akhlaq dan moral Indonesia anak-anak karena merepa merupakan cikalbakal pemimpin bangsa.

Review Buku Akhlaq oleh Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., M.A.



Kuliah Akhlaq



 




BAB I. Pendahuluan




A.   Pengertian Akhlaq




Secara etimologis (lughatan) akhlaq (Bahasa Arab) adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti,perangai,tingkah laku atau tabi’at.Berakar dari kata Khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata Khaliq (pencipta), makhluq  (yang diciptakan) dan khalq (penciptaan).




 




B.    Sumber Akhlaq




Yang dimaksud dengan sumber akhlaq adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela. Sebagaimana keseluruhan ajaran  Islam, sumber akhlaq adalah al-qur’an dan sunnah, bukan akal pikiran atau pandangan masyarakat sebagaimana pada konsep etika dan moral. Dan bukan pula karena baik atau buruk dengan sendirinya sebagaimana pandangan Mu’tazilah.




 




 




C.   Ruang Lingkup Akhlaq




Muhammad Abdullah  Draz dalam bukunya Dustur al-Akhlaq fi al-islam membagi ruang lingkup akhlaq kepada lima bagian:




1.       Akhlaq Pribadi (al-akhlaq al-fardiyah).




2.       Akhlaq Berkeluarga (al-akhlaq al-usariyah).




3.       Akhlaq Bermasyarakat  (al-mazhurat).




 




D.   Kedudukan dan Keistimewaan Akhlaq dalam Islam




1.       Rasulullah menempatkan penyempurnaan akhlaq yang mulia sebagai misi pokok risalah islam.




2.       Akhlaq merupakan salah satu ajaran pokok agama islam.




3.       Akhlaq yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang nanti pada hari kiamat.




4.       Rasulullah Saw. Menjadikan baik buruknya akhlaq seseorang sebagai ukuran kualitas imannya.




5.       Islam menjadikan akhlaq yang baik sebagai bukti dan buah dari ibadah kepada Allah SWT.




6.       Nabi Muhammad Saw. Selalu berdo’a agar Allah SWT. Membaikkan akhlaq beliau.




7.       Di dalam Al-qur’an banyak terdapat ayat-ayat yang berhubungan dengan akhlaq.




 




BAB II. Akhlaq terhadap Allah SWT.




A.   Taqwa




Definisi taqwa yang paling populer adalah ‘memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.”




Ciri-ciri orang yang bertaqwa disebutkan dalam surat Ali Imran 134-135, ada 4 ciri yaitu: 1.Dermawan, 2.Mampu menahan amarah, 3.pemaaf dan 4.istighfar dan tobat dari kesalahan.




B.    Cinta dan Ridha




Cinta yang demikian merupakan fitrah yang dimiliki setiap orang. Bagi orang mukmin cinta pertama dan utama sekali kepada Allah SWT. Tidak mencintai Allah lebih dari segala-galanya.




C.   Ikhlas




Ikhlas adalah beramal semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT. Terdapat tiga unsur keikhlasan yaitu :




1.       Niat yang ikhlas




2.       Beramal dengan sebaik-baiknya (itqan al-‘amal)




3.       Pemanfaatan hasil usaha yang ada (jaudah al-ada’)




D.   Khauf dan Raja’




Khauf adalah kegalauan hati membayangkan sesuatu yang tidak disukai yang akan menimpanya, atau membayangkan hilangnya sesuatu yang disukainya.




E.    Tawakal




Tawakal adalah membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada Allah dan menyerahkan keputusan segala sesuatunya kepada-Nya.




F.    Syukur




Memuji si pemberi nikmat atas kebaikan yang telah dilakukannya.




G.   Muraqabah




Kesadaran seorang muslim bahwa dia selalu berada dalam pengawasan Allah Swt.




 




BAB III. Akhlaq Terhadap Rasulullah Saw.




A.   Mencintai dan Memuliakan Rasul




B.    Mengikuti dan Menaati Rasul




C.   Mengucapkan Shalawat dan Salam




 




BAB IV. Akhlaq Pribadi




A.   Shidiq




Shidiq artinya benar atau jujur.




B.    Amanah




Aamanah artinya dapat dipercaya. Dalam pengertian sempit amanah adalah memelihara titipan dan mengembalikannya kepada pemiliknya dalam bentuk semula.




C.   Istiqomah




Dalam bahasa arab istiqomah berarti tegak lurus. Dalam kamus besar bahasa Indonesia istiqomah berarti sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.




D.   Iffah




Secara etimologis iffah berarti menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik. Dan juga berarti kesucian tubuh.




Secara terminologis iffah adalah memelihara kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkan, merusak dan menjatuhkannya.




E.    Mujahadah




Dalam bahasa arab berarti mencurahkan segala kemampuan. Dalam konteks akhlaq adalah mencurahkan segala kemampuan untuk melepaskan diri dari segala hal yang menghambat pendekatan diri terhadap Allah SWT, baik hambatan yang bersifat internal maupun yang eksternal.




F.    Syaja’ah




Syaja’ah artinya berani .




G.   Tawadhu’




Tawadhu’ artinya rendah hati.




H.   Malu




Malu adalah sifat atau perasaan yang menimbulkan keengganan melakukan sesuatu yang rendah atau tidak baik.




I.       Sabar




Secara etimologis sabar berarti menahan dan mengekang. Secara etimologis berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap ridho Allah SWT.




 




BAB V. Akhlaq dalam Keluarga




A.   Birrul Walidain




B.    Hak ,Kewajiban dan Kasih Sayang Suami Istri




C.   Kasih Sayang dan Tanggung Jawab Orangtua Terhadap Anak




 




BAB VI. Akhlaq Bermasyarakat




A.   Bertamu dan Menerima Tamu




B.    Hubungan Baik dengan Tetangga




C.   Hubungan Baik dengan Masyarakat




D.   Pergaulan Muda-Mudi




E.    Ukhuwah Islamiyah




 




BAB VII. Akhlaq Bernegara




A.   Musyawarah




B.    Menegakkan keadilan




C.   Amar Ma’ruf  Nahi Munkar




D.   Hubungan Pemimpin dan yang Dipimpin