Review Buku Akhlaq oleh Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., M.A.
Kuliah Akhlaq
BAB I. Pendahuluan
A.
Pengertian Akhlaq
Secara etimologis (lughatan) akhlaq (Bahasa Arab) adalah bentuk jamak
dari khuluq yang berarti budi
pekerti,perangai,tingkah laku atau tabi’at.Berakar dari kata Khalaqa yang berarti menciptakan.
Seakar dengan kata Khaliq (pencipta),
makhluq (yang diciptakan) dan khalq (penciptaan).
B.
Sumber Akhlaq
Yang dimaksud dengan sumber akhlaq adalah yang menjadi ukuran baik dan
buruk atau mulia dan tercela. Sebagaimana keseluruhan ajaran Islam, sumber akhlaq adalah al-qur’an dan sunnah,
bukan akal pikiran atau pandangan masyarakat sebagaimana pada konsep etika dan
moral. Dan bukan pula karena baik atau buruk dengan sendirinya sebagaimana
pandangan Mu’tazilah.
C. Ruang Lingkup Akhlaq
Muhammad Abdullah
Draz dalam bukunya Dustur al-Akhlaq
fi al-islam membagi ruang lingkup akhlaq kepada lima bagian:
1. Akhlaq
Pribadi (al-akhlaq al-fardiyah).
2. Akhlaq
Berkeluarga (al-akhlaq al-usariyah).
3. Akhlaq
Bermasyarakat (al-mazhurat).
D.
Kedudukan dan Keistimewaan Akhlaq dalam Islam
1.
Rasulullah menempatkan penyempurnaan akhlaq yang mulia sebagai misi pokok
risalah islam.
2.
Akhlaq merupakan salah satu ajaran pokok agama islam.
3.
Akhlaq yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang nanti pada
hari kiamat.
4.
Rasulullah Saw. Menjadikan baik buruknya akhlaq seseorang sebagai ukuran
kualitas imannya.
5.
Islam menjadikan akhlaq yang baik sebagai bukti dan buah dari ibadah
kepada Allah SWT.
6.
Nabi Muhammad Saw. Selalu berdo’a agar Allah SWT. Membaikkan akhlaq
beliau.
7.
Di dalam Al-qur’an banyak terdapat ayat-ayat yang berhubungan dengan
akhlaq.
BAB II. Akhlaq
terhadap Allah SWT.
A.
Taqwa
Definisi taqwa yang paling populer adalah ‘memelihara diri dari siksaan
Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.”
Ciri-ciri orang yang bertaqwa disebutkan dalam surat Ali Imran 134-135,
ada 4 ciri yaitu: 1.Dermawan, 2.Mampu menahan amarah, 3.pemaaf dan 4.istighfar
dan tobat dari kesalahan.
B.
Cinta dan Ridha
Cinta yang demikian merupakan fitrah yang dimiliki setiap orang. Bagi
orang mukmin cinta pertama dan utama sekali kepada Allah SWT. Tidak mencintai
Allah lebih dari segala-galanya.
C.
Ikhlas
Ikhlas adalah beramal
semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT. Terdapat tiga unsur keikhlasan yaitu
:
1.
Niat yang ikhlas
2.
Beramal dengan sebaik-baiknya (itqan
al-‘amal)
3.
Pemanfaatan hasil usaha yang ada (jaudah
al-ada’)
D.
Khauf dan Raja’
Khauf adalah kegalauan hati membayangkan sesuatu yang tidak disukai yang
akan menimpanya, atau membayangkan hilangnya sesuatu yang disukainya.
E.
Tawakal
Tawakal adalah membebaskan hati dari segala ketergantungan kepada Allah
dan menyerahkan keputusan segala sesuatunya kepada-Nya.
F.
Syukur
Memuji si pemberi
nikmat atas kebaikan yang telah dilakukannya.
G.
Muraqabah
Kesadaran seorang muslim bahwa dia selalu berada dalam pengawasan Allah
Swt.
BAB III. Akhlaq
Terhadap Rasulullah Saw.
A.
Mencintai dan Memuliakan Rasul
B.
Mengikuti dan Menaati Rasul
C.
Mengucapkan Shalawat dan Salam
BAB IV. Akhlaq Pribadi
A.
Shidiq
Shidiq artinya benar
atau jujur.
B.
Amanah
Aamanah artinya dapat dipercaya. Dalam pengertian sempit amanah adalah
memelihara titipan dan mengembalikannya kepada pemiliknya dalam bentuk semula.
C.
Istiqomah
Dalam bahasa arab istiqomah berarti tegak lurus. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia istiqomah berarti sebagai sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen.
D.
Iffah
Secara etimologis iffah berarti menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak
baik. Dan juga berarti kesucian tubuh.
Secara terminologis iffah adalah memelihara kehormatan diri dari segala
hal yang akan merendahkan, merusak dan menjatuhkannya.
E.
Mujahadah
Dalam bahasa arab berarti mencurahkan segala kemampuan. Dalam konteks
akhlaq adalah mencurahkan segala kemampuan untuk melepaskan diri dari segala
hal yang menghambat pendekatan diri terhadap Allah SWT, baik hambatan yang
bersifat internal maupun yang eksternal.
F.
Syaja’ah
Syaja’ah artinya
berani .
G.
Tawadhu’
Tawadhu’ artinya
rendah hati.
H.
Malu
Malu adalah sifat atau perasaan yang menimbulkan keengganan melakukan
sesuatu yang rendah atau tidak baik.
I.
Sabar
Secara etimologis sabar berarti menahan dan mengekang. Secara etimologis
berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena mengharap
ridho Allah SWT.
BAB V. Akhlaq dalam Keluarga
A.
Birrul Walidain
B.
Hak ,Kewajiban dan Kasih Sayang Suami Istri
C.
Kasih Sayang dan Tanggung Jawab Orangtua Terhadap Anak
BAB VI. Akhlaq Bermasyarakat
A.
Bertamu dan Menerima Tamu
B.
Hubungan Baik dengan Tetangga
C.
Hubungan Baik dengan Masyarakat
D.
Pergaulan Muda-Mudi
E.
Ukhuwah Islamiyah
BAB VII. Akhlaq Bernegara
A.
Musyawarah
B.
Menegakkan keadilan
C.
Amar Ma’ruf Nahi Munkar
D.
Hubungan Pemimpin dan yang Dipimpin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar